Aktivator Kompos Green Phoskko® [ GP-1][26 Jul. 2010, 4:22:32]
Bakteri pengurai Green Phoskko® [ GP-1] ini adalah konsorsium mikroba probiotik unggulan ( bakteri aktinomycetes, ragi, dan jamur ) pengurai bahan organik ( limbah kota, pertanian, peternakan dan lain-lainnya) . Berfungsi mempercepat proses pengkomposan, meningkatkan kwalitas kompos, menghilangkan bau busuk dan menekan pertumbuhan mikroba patogen.
DOSIS & TEKNIK APLIKASI
1) . 1 ( satu) kg mikroba pengurai Green Phoskko® Activator dapat digunakan untuk tumpukan bahan kompos sekitar 3 m3
2) . Larutkan atau campurkan 1 kg ( 4 Pack) mikroba pengurai Green Phoskko® Activator dalam 40 – 100 ltr air, kemudian diaduk hingga merata ( bila tersedia tambahkan 1 kg dedak dan 100 gr gula pasir, 100 gr urea dan diaduk hingga merata) .
3) . Diamkan sekitar 2 – 4 jam, dalam kurun waktu tersebut lakukan pengadukan 2 – 3 kali
4) . Siramkan larutan tersebut pada tumpukan atau campuran bahan kompos secara merata. Bila kelembaban bahan kompos masih kurang, siram tumpukan kompos tersebut dengan air hingga mencapai kelembaban sekitar 60 - 65 %
5) . Pertahankan proses pengkomposan secara aerob, dengan mengatur sirkulasi udara atau suplai oksigen melalui pipa paralon atau bambu ( diameter sekitar 7, 5 cm – 10 cm dan diberi lubang dengan diameter 1 cm dalam bentuk spiral) , ditusukkan ke dalam tumpukan dengan jarak sekitar 25 - 50 cm.
6) . Tutup tumpukan kompos dengan terpal atau plastik untuk mengurangi penguapan dan pertahankan temperatur 60 – 65° C selama 2 – 3 hari. Selanjutnya lakukan pembalikan ( 5 – 7 hari sekali) dan atur kelembaban tumpukan kompos dengan menambahkan air hingga kelembaban sekitar 60 – 65% ( bila diperlukan pada pembalikan kedua gunakan mikroba pengurai Green Phoskko® Activator.
7) . Proses pengomposan dilakukan sekitar 2 – 5 minggu.
Pemegang kebijakan dan proyek yang berkaitan dengan kebersihan kota dapat mempertimbangkan penggunaan activator ini dengan cara melakukannya di pusat-pusat sampah kota ( pasar, perumahan, sentra peternakan dan lainnya) . Tanpa harus bermotif penjualan kembali hasil proses pengomposannya ( non-komersial) , jika saja sampah sudah menjadi kompos dan tidak berbau, berbagai kalangan akan memungutnya untuk digunakan kompos ( melakukan packing dan repacking untuk dijual maupun ibu rumah tangga untuk tanaman hias dan bunga di pekarangan ) .
Sejalan dengan program pengembangan pupuk organik Dep Pertanian, amilioran dan kompos kota sumber TPS atau TPA kini bisa digunakan sebagai salah satu bahan baku dalam pembuatan pupuk organik granul. Proyeksi kebutuhan pupuk organik/ tahun hingga 17 juta ton, akan menjadi tujuan pasar yang sangat besar bagi penyaluran amilioran TPS ini.