Keterangan :
Untuk informasi lebih lanjut
+ 62 274 7407 588
+ 62 813 279 3636 7
+ 62 815 6666 050
http: / / laura-vco.blogspot.com / atau
http: / / lauravco.wordpress.com /
Email:
jhardoyo@ yahoo.com atau
jhardoyo@ gmail.com
Promo tahun baru hanya Rp 20.000
Pemakaian :
1-3 sendok makan 1-3 kali sehari
Banyak ahli diet menuding minyak kelapa sebagai biang penyebab kegemukan. Hal itu juga diikuti oleh para dokter spesialis penyakit dalam yang juga sering menuliskannya sebagai pantangan untuk dimakan dalam resep-resepnya. Yang tak kalah lagi, par ahli kimia pun sering mengatakan bahwa minyak kelapa mengandung banyak asam lemak jenuh sehingga tidak baik untuk tubuh. Padahal anggapan itu tidak semuanya benar.
MCFA merupakan komponen asam lemak terbesar dalam minyak kelapa. Namun, asam lemak ini tidak digunakan dalam bentuk lipoprotein dan tidak diedarkan dalam aliran darah seperti lemak lainnya, tetapi dikirimkan langsung ke hati, lalu diubah menjadi energi. Asam lemak ini juga mudah dicerna dan diserap oleh dindinh usus karena ukuran molekulnya relatif kecil. Dengan demikian, dapat mengurangi kerja pancreas, saluran pencernaan, hati, serta tidak membuat lemak menumpuk dalam tubuh.
Saat mengonsumsi minyak kelapa murni, tubuh langsung menggunakannya untuk memproduksi energi, bukan menimbunnya di jaringan adipose sebagai lemak tubuh. Kandungan MCFA yang terdapat dalam minyak kelapa dapat menurunkan lemak, mengurangi tumpukan lemak, dan juga mendorong pembakaran LCFA ( long chain fatty acid) penyebab obesitas. Selain itu, MCFA juga dapat merubah metabolisme ke dalam tingkatan yang lebih tinggi dan membakar lebih banyak kalori tubuh yang tidak dikonsumsi.
Berbagai penelitian telah menunjukkan keunggulan asam laurat bagi kesehatan. Asam laurat serta asm lemak jenuh beranati pendek dan sedang lainnya-asam kaprat, kaprilat, serta miristat-yang terdapat pada minyak kelapa ternyata juga mampu mengatasi kelebihan berat badan atau obesitas.
Studi eksperimantal menunjukkan bahwa pergantian minyak kedelai ke minyak kelapa dapat menurunkan berat badan secara bermakna. Hal ini dapat dijelaskan bahwa mengonsumsi minyak kelap, asam lemak jenuhnya langsung dibakar oleh tubuh dan menghasilkan energi.
Asam lemak jenuh rantai sedang yang terdapat dalam minyak kelapa begitu tiba dalam saluran pencernaan segera diserap oleh dinding usus tanpa harus mengalami proses hidrolisis terlebih dahulu. Selanjutnya, asam lemak jenuh tersebut dapat masukmengikuti aliran darah untuk dibawa ke hati guna dimetabolisme. Berbeda dengan minyak kedelai yang banyak mengandung asam lemak rantai panjang, dalam tubuh ditimbun dalam bentuk lemak karena tidak bisa langsung dibakar dan diserap tubuh sehingga menimbulkan kegemukan.