Penjelasan Ringkas
Pengalaman beberapa tahun terakhir, Indonesia seringkali mengalami kelangkaan pupuk kimia ( khususnya urea) , disamping juga sering terdapat fluktuasi harga pada jenis SP dan KCl, karena penyediaannya berasal dari sumber impor. Berdasar kondisi itu, pupuk tablet Gramalet ® menjawab masalah dengan menyediakan seluruh unsur hara bagi keperluan tanaman tersedia dalam setiap tabletnya. Dengan teknologi Gramalet ® , kesetaraan kebutuhan dosis di berbagai tanaman pada umumnya hanya 35 % dibanding dengan seluruh campuran pupuk tunggal ( dhi. Urea, SP dan KCL) sebagaimana direkomendasikan Balai Penelitian. Dengan demikian, kehadiran Gramalet ® diharapkan membantu pemecahan masalah atas ketidakseimbangan pasokan ( supply) terhadap permintaan ( demand) pupuk tunggal dimasa yang akan datang.
Penggunaan pupuk Gramalet ® oleh para petani skala kecil, pengusaha perkebunan serta berbagai proyek pemerintah - yang telah meluas dalam 10 tahun terakhir ( sejak launching produk tahun 1994 ) telah menambah keyakinan akan handalnya pupuk formulasi Gramalet ® dan diharapkan untuk turut memberi manfaat besar bagi kepentingan petani, pekebun dan maupun pengusaha pertanian pada umumnya. Laporan para pekebun kakao dan mete ( di Sulawesi dan NTT) , kelapa sawit ( di Sumatera Utara, Aceh, Riau, Lampung dan Sumatera Barat) , pekebun karet ( Banjarmasin dan Palembang) serta laporan petani padi dan hortikultura ( sayuran dan buah) di Jawa Barat- pada umumnya menyatakan pupuk Gramalet telah memberi kemudahan kepada mereka. Pupuk Gramalet praktis dalam aplikasinya, menurunkan biaya penyimpanan dan pengangkutan namun, dilain pihak, Gramalet ® tetap menjaga produktivitas dan mutu hasil secara memuaskan. Persepsi pengguna akan praktis dan mudahnya pemupukan dengan pupuk tablet Gramalet ® , menjadikan moto kami yaitu " Memupuk Tanaman Jadi Mudah " terbukti menjadi kenyataan.
Kekhawatiran kurangnya pasokan bisa akibat adanya masalah bahan baku gas bagi pabrik pupuk ( Urea) , ketergantungan pada pupuk impor serta terhambatnya perluasan kapasitas pabrik BUMN penghasil pupuk di Indonesia ( Urea) . Menyadari hal tersebut, bahwa di masa depan pupuk kimia ( anorganik) - sebagai bahan alam tidak terbarukan ( unrenewable) akan makin berkurang ketersediaannya, serta, dilain pihak, terdapat kesadaran kesehatan akan pentingnya pangan alami ( organik) - sejak 2004 PT. CVSK mengembangkan teknologi pupuk sumber hayati dan pupuk organik. Bagi dukungan pengembangannya, dikenalkan alat mesin pengolahan sampah menjadi pupuk organik kompos. Alat mesin itu antara lain komposter manual ( type S, M, L, Roler Kompos, Barel Kompos) , komposter elektrik ( type KE 100 L dan AC 35) , dan Rotary Kiln manual ( pada kapasitas 1 m3/ batch/ unit, kaps 3 m3/ batch/ unit) serta Rotary Kiln elektrik ( kapasitas olah 3 m3 maupun 6 m3) . Disamping alat mesin utama bagi dekomposisi sampah dan limbah, dikembangkan pula mesin pencacah organik ( MPO) dan mesin pengayak ( MPK) .
Dalam katagori material pupuk organik ( kompos) tersebut, CVSK telah berhasil merekayasa dan mengisolasi mikroba pengurai sampah ( probiotik) dan aneka mineral bagi berlangsungnya pengomposan modern, higienis dan cepat. Mikroba pengurai ini adalah aktivator kompos Green Phoskko ® ( GP-1) dan mineral adalah bahan penggembur ( bulking agent) Green Phoskko ® ( GP-2) . Kedua temuan tersebut sangat membantu berlangsungnya penguraian material organik ( dekomposisi ) secara efektif dan efisien. Bagi mendukung penguraian cepat tersebut, dikembangkan pula alat mesin ( komposter) skala rumah tangga maupun skala bisnis komersial ( Rotary Kiln) . Komposter ini sangat bermanfaat bagi pehobies taman dan pengelola pertamanan dalam membuat kompos dengan memanfaatkan bahan baku berasal dari sampah rumah tangga atau, Rotary Kiln bagi pengusaha mendapatkan bisnis - yang cepat menghasilkan dari mengelola sampah di perumahan, pabrik, pasar, lingkungan apartemen maupun kawasan komersial lainnya. Bahkan, bagi kota- kota yang mengalami masalah dengan TPA dan masih buruknya penanganan sampah, teknologi ini akan sangat membantu mengurangi sampah secara tuntas sejak sumber atau lokasi penghasil sampah ( keluarga atau rumah tangga, restoran, mall, pasar, kantin pabrik, pasar sayur dan hotel) . Bagi skala besar, tersedia alat mesin Rotary Klin dengan pilihan kapasitas mengolah sampah 1 m3 ( 1/ 3 Ton) , 3 m3 setara 1 ton sampai 6 m3 ( 2 Ton) / unit mesin.
Teknologi pengomposan ( composting technology) saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk mengatasi permasalahan sampah dan limbah ( organik) - khususnya di perkotaan, seperti untuk mengatasi masalah sampah di kawasan komersial ( pemukiman, mall, hotel, kawasan industri, pabrik, dll) , masalah sampah dan limbah di kawasan sosial ( sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dll) serta masalah yang ditimbulkan dari keberadaan limbah organik ( industri makanan dan minuman, serta limbah pertanian, limbah peternakan dan perkebunan) .
Bandung, Agustus 2010
PT CIPTA VISI SINAR KENCANA ( CVSK) ,
www.kencanaonline.com
IR. Sonson Garsoni
+ 62- 81572527115