Alat Fermentasi Sampah Organik ( Compost Bin ) Type S[9 Nov. 2010, 9:08:22]
Alat Fermentasi Sampah Organik ( Compost Bin ) Biophosko® Compost Bin [ S 50] dengan Dimensi ( Tinggi= 60 cm, Diameter= 35 cm) terbuat dari bahan plastik HDPE, tepat untuk dijadikan peraga pendidikan bagi penanganan sampah ( khususnya sampah organik sisa-sisa pemakaian rumah tangga, kantin sekolah dan rumah makan seperti : makanan, kertas, limbah masakan, sayuran, sisa ikan dan daging, dll ) .
Mengajarkan materi kurikulum lingkungan hidup dan pengolahan sampah sebagai suatu material sisa pemakaian rumah tangga, Rumah Makan dan Restoran serta kantin di sekolah menjadi hal baru - yang bermanfaat - dhi. kompos padatan dan pupuk cair - akan berguna bagi peserta didik dalam memahami proses dekomposisi ( fermentasi oleh bakteri) , katagorisasi sampah organik, pengetahuan akan jasad renik, pengetahuan rasio C/ N bagi terjadinya dekomposisi yang sempurna, jenis-jenis bakteri probiotik, pengenalan mikrobiologi, pengkayaan unsur hara dan praktek langsung melakukan pengolahan sampah serta bercocok tanam.
Material yang dihasilkan dari pengajaran pengolahan sampah juga berguna dalam memelihara kesuburan tanah dan sebagai pasokan nutrisi bagi tanaman pekarangan sekolah.
Kapasitas alat peraga pengolahan sampah adalah Komposter Type S, dengan kapasitas 0, 04 m3 atau setara dengan berat 10 kg sampah organik ( kepadatan 200 kg/ m3) . Komposter ini akan memiliki kemampuan mengolah sampah kurang lebih untuk 3 hari buangan sampah rumah tangga. Seperti diketahui bahwa setiap jiwa mengeluarkan sampah sekira 2, 6 liter per hari atau 13 liter per keluarga rumah tangga dengan 5 jiwa/ keluarga.
Dalam melaksanakan pengolahan sampah organik menggunakan Komposter ( Type S) dapat diikuti tatacara berikut:
Pertama, siapkan sampah organik rumah tangga ( sisa makanan, potongan sayuran, kulit buah, sisa ikan dan daging) serta usahakan bahan tersebut sudah berukuran kecil-kecil ( 10-50 mm atau 5 cm) . Kapasitas Komposter ( Type S) dengan dimensi tinggi dengan diameter ( 60 cm dan 35 cm) ini berkapasitas + / - 0, 04 m 3 ( kubik) atau setara dengan 10 kg sampah organik ( konversi atau kepadatan/ cm3 berat sampah terhadap volume adalah 20 % ) . Bagi sampah domestik rumah tangga atau restoran dan rumah makan, membuat sampah berukuran kecil tidaklah sulit. Selain karena bahan rumah tangga sudah berukuran kecil, melakukan perajangan juga tidak terlalu repot karena berjumlah sedikit atau cukup dirajang dengan dicacah-cacah menggunakan pisau dapur atau alat perajang lainnya.
Kedua, masukan sampah organik ukuran kecil kedalam wadah pencampuran seperti container plastik atau â jolangâ atau ember. Kemudian campurkan penggembur ( bulking agent ) Green Phoskko® sebanyak 1-3 % bahan organik atau setara dengan 0.3 kg untuk 10 kg sampah organik ( seukuran Komposter Type S ini) dan aduk hingga merata. Penggunaan penggembur ini ditentukan oleh keadaan bahan kompos ( sampah organik) yakni, jika terlampau basah digunakan rasio 3 % dan jika agak kering dapat digunakan 1 % dari jumlah bahan sampah organik. Namun demikian, semakin banyak digunakan rasionya terhadap jumlah sampah maka akan makin baik proses dekomposisi dan kandungan hasil komposnya.
Ketiga, saat terjadinya proses penyerapan penggembur ( bulking agent) kedalam bahan sampah, dilain tempat ( baskom atau ember ke2) disiapkan larutan mikroba probiotik Green Phoskko® Compost Activator ( bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp) . Caranya, ambil 5 sendok makan mikroba aktivator kompos - kalau ada tambah gula pasir 1 sendok makan atau molases ( tetes tebu) 1 ( satu) sendok makan dan larutkan dalam air sebanyak 10 â 15 liter. Aduk hingga merata dengan beberapa kali mengaduknya serta kemudian bisa langsung disiramkan kepada tumpukan bahan atau sampah tadi â yang telah diaduk dengan penggembur ( sebagaimana langkah 2 diatas tadi) secara perlahan, sedikit demi sedikit atau terlebih dahulu simpan 2-4 jam akan lebih baik lagi.
Keempat, setelah diperkirakan terlarut secara merata dan cukup air ( ukurannya adalah kalau tumpukan sampah organik dalam wadah tadi digenggam air tidak menetes namun jika diperas masih ada kandungan airnya) , masukan bahan kompos tadi kedalam Komposter. Beberapa hari kemudian akan terjadi reaksi panas sampai 70 derajat Celcius, jika ada bisa diukur dengan menggunakan thermometer.
Kelima, pada hari ke 5- 6, reaksi dekomposisi dalam Komposter akan selesai dan saat tersebut dapat ditambahkan lagi tambahan sampah organik yang telah disiapkan sebagaimana langkah 1 sampai 3 diatas. Atau, jika dianggap perlu, pada hari ke 7 sampai 9, jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat C atau dianggap sudah dingin, dapat dikeluarkan atau dipanen bahan kompos dari dalam Komposter bagian bawah ( yang terlebih dahulu matang) melalui pintu bagian bawah yang tersedia. Bahan kompos tersebut masih basah, lengket dan lembab sehingga perlu disimpan di tempat teduh agar kena angin serta tutup dengan karung kemasan untuk diangin-anginkan. Maka dalam beberapa hari kemudian ( umumnya 3-5 hari) bahan kompos yang asalnya basah akan menjadi kering dan gembur. Lalu, jika untuk dijual, ayak hingga terpisahkaan antara butir kecil dengan bahan butir ukuran besar. Sebenarnya, kompos berukuran besar bisa ditumbuk atau digunakan bagi tanaman pekarangan.
Gundukan kompos butiran kecil masukan kedalam kemasan sesuai yang direncanakan. Maka kini anda memiliki kompos buatan anda sendiri untuk siap dijual maupun langsung digunakan bagi tanaman pekarangan anda.