Produk Terbaru
Melalui program bersama dengan Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI pada th 2003, perusahaan Sinar kencana telah lulus mendapatkan sertifikat dan penggunaan tanda SNI ( dipersyaratkan bagi produk yang terkena SNI wajib- sebagaimana SK Menperindag No.140/ MPP/ Kep/ 3/ 2002) . Dalam katagori pupuk majemuk lengkap tablet ( PMLT) , CVSK adalah satu pelopor di Indonesia dalam memformulasikan pupuk kandungan lengkap Gramalet ® . Pupuk yang diproduksi dan diformulasikan tersebut berbentuk pupuk tablet dengan berbagai pilihan ukuran tablet yakni 3 gram dan 10 gram. Setiap pupuk tablet terdiri dari kandungan makro primer NPK ( Nitrogen, Posfor, Kalium) , diperkaya unsur pupuk makro sekunder ( Mg, S, Ca) dan mikro esensial meliputi copper, Chlor, manganese, zinc, boron, molybdenum, iron ( Mo, Co, Mn, Fe, B, Bo, Cu, Zn, Cl) .Dalam katagori material kompos, PT. CV. Sinar Kencana ( CVSK) telah berhasil merekayasa mikroba aktivator kompos Green Phoskko ® ( GP-1) dan bahan penggembur Green Phoskko ® ( GP-2) serta alat mesin Biophosko ® baik kapasitas olah bagi skala rumah tangga maupun skala bisnis komersial atau lingkungan. Komposter Biophosko ® sangat bermanfaat bagi para pehobies pertamanan dalam membuat kompos dengan memanfaatkan bahan baku sampah rumah tangga. Bahkan, bagi kota-kota yang mengalami masalah dengan TPA dan penanganan sampah, Biophosko ® akan sangat membantu mengurangi sampah sejak sumber penghasil sampah - yakni keluarga di perumahan. Dengan pengalaman sukses pada komposter, kini tersedia alat mesin kapasitas besar, Rotary Klin, dengan kemampuan mengolah sampah pada kapasitas 1 m3 atau 300 kg/ unit/ 5 hari, 3 m3 setara berat 1 ton hingga kapasitas 6 m3/ batch produksi/ 5 hari.
Penanganan sampah - khususnya di kota-kota besar di Indonesia- merupakan salah satu permasalahan yang sampai saat ini menjadi tantangan bagi pengelola kota. Pencemaran dari sampah dan limbah perkotaan, paling utama di Indonesia, antara lain dari limbah domestik terutama ( berasal dari rumah tangga, sekolah, mall, pasar, dan kawasan komersial serta sosial lainnya) . Model pengelolaan sampah yang diangkut ke TPA juga bukan suatu jaminan kota tersebut akan menjadi semakin bersih, karena kualitas kebersihan suatu kota lebih tergantung pada peran serta masyarakatnya dalam menjaga kebersihan. Bahkan penumpukan sampah di TPA, terlebih tanpa pengelolaan secara benar, bisa menimbulkan masalah baru dengan timbulan gas methana ( CH4) serta polutan lindi yang meresap kedalam tanah, sumur penduduk dan sungai-sungai. Tanpa pengelolaan sampah yang baik juga telah sebabkan banjir di berbagai lokasi. Karena, salah satu faktor penyebab banjir adalah kepedulian masyarakat terhadap pembuangan sampah yang rendah, mengakibatkan pendangkalan sungai dan tersumbatnya drainase.
Dalam masalah pengelolaan sampah, kita masih harus belajar banyak dari negara-negara maju dan berkembang lainnya. Dibeberapa negara, pengelolaan sampah menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan unsur masyarakat, sama serius dengan masalah ekonomi. Hal ini dikarenakan, disatu sisi sampah dapat berdaya guna dan memberikan keuntungan secara ekonomi jika didaur ulang dan diubah dalam bentuk yang lebih bermanfaat. Disisi lain, sampah-sampah yang tidak dibudidayagunakan dan menumpuk disuatu tempat dapat menjadi sarang penyakit serta mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan dari segi estetikapun akan tampak kurang bagus bagi lingkungan tempat kita hidup.
Kebanyakan pilihan teknik olah sampah yang diperbincangkan selama ini hampir tanpa mempertimbangkan perbedaan sifat alam dan budaya masyarakat setempat asal teknik-teknik tersebut dikembangkan, bahkan beberapa pihak menerapkan begitu saja teknologi yang dikembangkan negara lain padahal dengan karakteristik sampah berbeda dibanding Indonesia. Kenyataan menunjukkan, hampir semua teknik pengolahan sampah yang diterapkan tidak diapresiasi dengan baik oleh rakyat maupun pemerintahan karena dianggap tidak menjawab tantangan permasalahan yang muncul atau tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di Indonesia. Kebijakan yang dilahirkan dari UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah pun, serta kebijakan lainnya yang menyusul undang-undang tersebut, belumlah cukup bila pemerintah dan pemangku kepentingan terkait masalah sampah tidak mengarahkan atau mengajarkan kepada masyarakat bagaimana seharusnya sampah itu di kelola, atau setidaknya pemerintah harus berupaya mensosialisasi akan perlunya perubahan paradigma tentang â € ˜ mengelolaâ € ™ sampah, bahwa sampah itu bukan masalah tapi sebuah anugerah dan berkah dari sang pencipta yang harus diberdayakan.
Dengan maksud dilaksanakan program pengelolaan sampah kota berbasis ekonomi, alat teknologi komposter type Rotary Kiln dan aktivator kompos yang dikenalkan diharapkan memberi arah penyelesaian masalah sampah di kota dan kawasan komersial dengan mengenalkan pengolahan sampah berskala ekonomi. Pendekatan ekonomis berbasis masyarakat adalah untuk memberi alternatif dalam penanganan masalah sampah di perkotaan khususnya, kawasan komersial ( industri, pabrik, mall, foodcourt, restoran, hotel dan kawasan industri) maupun kawasan sosial ( sekolah, rumah sakit dan tempat peribadatan) .
Bandung, Agustus 2010
Sonson Garsoni
+ 62-81572527115