Keterangan :

Minyak kelapa murni (VCO) dihasilkan dari buah kelapa (cocos nucifera) yang tanamannya sebagian besar tumbuh di daerah tropis sehingga minyak kelapa disebut juga minyak tropis (Tropical Oil). Di Indonesia terdapat lebih dari 3.714 juta ha kebun kelapa sehingga tidak mengherankan jika sejak dahulu para leluhur kita sudah memanfaatkan kelapa untuk bermacam kebutuhan termasuk untuk pengobatan. Seiring dengan berjalannya waktu, trend minyak kelapa mulai hilang bahkan dihindari orang, hal ini diawali issue negatif yang dihembuskan sebuah riset di Amerika pada tahun 1975 yang menyimpulkan minyak kelapa sebagai penyebab utama penyakit maut seperti kardiovaskuler, kolesterol dan tekanan darah tinggi. Hal ini terus berjalan seiring adanya perang dagang antara minyak jagung, minyak kedelai dan minyak kanola dari negara-negara barat dengan produsen minyak kelapa dari negara-negara tropis. Issue negatif tentang minyak kelapa menjadi senjata utama untuk menyudutkan minyak tropis ini dan issue negatif ini tidak mampu dibantah oleh banyak pakar gizi saat itu.
Waktu terus bergulir dan kejayaan minyak kelapa nampaknya mulai kembali, hal ini dimulai saat John Kabara, ahli Biokimia dan Farmakologi dari Michigan State University mengadakan riset lanjutan tentang minyak kelapa yang hasilnya amat mencengangkan dunia karena vonis tentang minyak kelapa berbahaya bagi kesehatan yang terbukti justru sebaliknya, minyak ini justru mendukung fungsi kesehatan tubuh dan tidak menyebabkan penyakit-penyakit mematikan seperti disebutkan di atas.
Riset dan penelitian-penelitian tentang minyak kelapa terus berlanjut, banyak penemuan tentang manfaat minyak kelapa mulai terkuak yang semuanya menuju suatu kesimpulan bahwa mengkonsumsi kelapa / minyak kelapa tidak mengganggu kesehatan. Sudah bertahun-tahun lamanya, dalam masyarakat tradisional, khususnya di daerah tropis, seperti Indonesia, mengkonsumsi minyak kelapa. Contoh lainnya, di Amerika Tengah, khususnya masyarakat Panama meminum segelas minyak kelapa untuk mengatasi penyakit.
Menurut guru besar Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. Walujo S. Soejobroto MSc., SpG (K), minyak kelapa sebenarnya memiliki banyak kelebihan, 50% asam lemak pada minyak kelapa adalah asam laurat dan 7% asam kapriat. Kedua asam tersebut merupakan asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah dimetabolisir dan bersifat antimikroba (antivirus, antibakteri, dan antijamur) sehingga dapat meningkatkan imun tubuh (kekebalan tubuh) dan mudah diubah menjadi energi. Dalam tubuh, asam laurat menjadi monolaurin, sedangkan asam kapriat menjadi monokaprin. Selain itu, ternyata hasil pecahan lemak jenuh rantai sedang jarang disimpan sebagai lemak dan jarang menumpuk di pembuluh darah.
Minyak kelapa memiliki kadar asam lemak tidak jenuh ganda omega-3 eicosa-penta-eionic acid (EPA) dan docasa-hexaeonic acid (DHA) yang dapat menurunkan very low density lipoprotein (VLDL) dan viskositas darah, menghambat tromboksan, serta mencegah penyumbatan pembuluh darah. Asam lemak pada minyak kelapa banyak mengandung MCFA (medium chain fatty acid) yang berfungsi memperbaiki asam lemak tubuh secara sinergis dengan asam lemak esensial. Dengan mengkonsumsi MCFA, bisa meningkatkan efisiensi asam lemak esensial sebesar 100%. Kandungan MCFA juga sama seperti air susu ibu (ASI), yaitu memberi gizi dan melindungi tubuh dari penyakit menular dan penyakit degeneratif. Berbagai kelebihan yang dimiliki minyak kelapa membuat nenek moyang kita secara turun-temurun menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata, mereka tidak terbukti menderita penyakit apapun. Oleh karenanya, mengkonsumsi minyak kelapa baik untuk kesehatan tubuh.
Harga
VCO Mentawai Premium320 ml Rp 123.900
VCO Mentawai Premium 120 ml Rp 49.900