Anggota Gratis 
PROGRAM TERBARU.....CUKUP dengan Rp 90.000 bisa sewa buku sepuasnya selama 3 bulan ( 90 hari )...............atau Rp 150.000 selama 6 bulan ( 180 hari ) atau Rp 280.000 selama 1 tahun ........MAHKOTA BUKU, SOLUSI MINAT BACA ANDA .
Informasi Kontak
Nama:
Tn. VALENTINO VICKY
E-mail:
Situs Web:
Pesan Instan:
Y!: vicky.valentino 
Nomor Telpon:
Nomor telpon Tn. VALENTINO VICKY di JAKARTA
Nomor Ponsel:
Nomor ponsel Tn. VALENTINO VICKY di JAKARTA
Nomor Faks:
Nomor faks Tn. VALENTINO VICKY di JAKARTA
Alamat:
MENARA BCA GRAND INDONESIA LT.50 (jl.M.H.Thamrin no.1 , depan bundaran HI )
JAKARTA 10310, Jakarta
Indonesia
Rata-rata Tinjauan Pemakai

Tidak ada ulasan untuk perusahaan ini

Menulis tinjauan

Katalog Produk

Kebahagiaan yang membebaskan by : Gede Prama[9 Dec. 2009, 23:52:45]
HargaRp 7000,-
Jumlah Pesanan:

Keterangan

Buku ini karya Gede Prama yang ke-20 ini dipilah menjadi tiga bagian utama:

1. Bebas dari ketakutan — ketakutan selalu dianggap sebagai penghalang utama dalam meraih kebahagiaan sekaligus menjadi penjara manusia. Sadar atau tidak, ketakutan adalah jurang yang dalam sekaligus lebar yang kita buat antara diri kita dan Tuhan. Semakin tinggi ketakutan, semakin jauh jarak antara kita dengan Tuhan. Ada begitu banyak ketakutan yang memenjara hidup kita: takut mati, takut gagal, takut kehilangan harta milik, takut kehilangan jabatan, dll… . semua itu membuat hidup kita diliputi kecemasan dan kegelisahan.

2. Bebas dari harapan — harapan, apalagi yang terlalu melambung tinggi, kerap kali menelorkan kekecewaan. Tidak semua harapan mencelakakan. Harapan yang terkendali dan realistik justru bisa menjadi energi kehidupan. Sayangnya banyak manusia tidak bisa mengendalikan harapannya, bahkan dikendalikan dan diombang-ambingkan oleh harapannya.

3. Bebas dari perangkap pikiran — banyak persoalan yang dihadapi manusia bersumber dari pikirannya sendiri. Pikiranlah yang menilai sesuatu itu mudah-rumit, gampang-susah, tinggi-rendah, kaya-miskin. Renungan di bagian ini akan mengajak kita untuk mengembalikan pikiran ke fungsinya yang utama, yakni sebagai pembantu kita, bukan sebagai penguasa. Bila ini bisa terjadi, Anda akan memahami apa arti kebahagiaan yang sesungguhnya.